Penulis;
Steven, dr., M.Ked. Trop
DR. Yudhiakuari Sincihu, dr., M.Kes
Dewa Ayu Liona Dewi, dr., M.Kes., SpGK
Jumlah halaman; 87
Ukuran Buku; A5 (14,8×21)
Versi Cetak: Tersedia
Versi E-Book: Tersedia
Berat; 0 Kg
Harga; Rp. 85.000
Anda adalah seorang kepala puskesmas yang menerima sebuah laporan bahwa ada seorang pasien remaja berusia 15 tahun yang didapati hamil. Pasien tersebut berpacaran dengan teman sekolahnya yang kemudian mengajaknya untuk berhubungan intim karena ingin meniru adegan di film. Pasien tersebut akhirnya hamil namun karena takut diketahui orangtua, pasien memilih untuk makan sedikit saja supaya perut tidak nampak besar. Pada usia kandungan 6 bulan pasien tiba-tiba pingsan dan diketahui ternyata pasien mengalami anemia pada kehamilan. Mengetahui hal itu, orang tua pasien sepakat untuk menikahkan anaknya dengan mengajukan dispensasi umur untuk menikah ke KUA. Kini anaknya telah menikah dengan pacar yang menghamili dan kehamilan memasuki usia 37 minggu namun berat badan janin masih tergolong rendah.
Pasien mengetahui bahwa dirinya hamil 5 bulan SMRS ketika mendapati dirinya telat haid selama 2 bulan. Saat itu pasien meminta pacarnya untuk membelikan alat tes kehamilan di apotek dan melakukan tes mandiri. Setelah mendapati bahwa dirinya hamil, pasien takut bila hal tersebut diketahui oleh keluarga dan teman sehingga pasien memutuskan untuk menarik diri dari pergaulan, memakai baju longgar, dan mengurangi makan agar perut tidak Nampak cepat membesar. Pasien makan sehari 2 kali dengan makanan utama hanya sayur, serta makan dalam porsi yang lebih sedikit dari biasanya. Pasien sempat berpikir untuk menggugurkan kandungan namun tidak tahu harus meminum obat apa. Pasien sempat meminum jamu untuk membersihkan darah haid namun karena tidak dirasa ada efek pasien kemudian berhenti minum jamu tersebut