Terbitnya Aruna

Terbitnya Aruna

Terbitnya Aruna

penulis

: Desmimi Eka Putri, S.Pd.

Dini Hazriati, S.Pd.

Jumlah halaman: 218

Ukuran Buku (A5 (14,8×21)

Versi Cetak Tersedia

Versi Ebook: Tersedia

Berat: 0 Kg

Harga: Rp. 75.000

Seperti biasanya, rumah itu selalu jadi incaran para lelaki yang kesepian. Entah mengapa, malam itu Maria begitu terbuka dan polos mengungkapkan perjalanan hidupnya yang penuh liku dan menyakitkan. Kisah hidup mengandung aib yang telah menjerumus- kannya ke dalam lembah hitam. Mungkin keletihan dalam kepalsuan dan kebohongan dalam setiap detak perjalan hidupnya, telah membuat batinnya berontak dan tak sanggup lagi menjalani dwi profesi hidup ini. Apalagi, sampai berlindung dibalik pekerjaan sebagai karyawan pada salah satu perusahaan untuk menghalalkan pekerjaannya sebagai wanita panggilan. Kebiasaan yang menjadi keharusan, walaupun dengan hati yang sudah lelah karena dipenuhi penderitaan batin yang hebat, diceritakannya semua lika –liku kehidupannya yang pahit dan terjal itu. Seakan mendapat tempat curahan yang aman, Maria terus bercerita sambil sesekali menghisap rokok menthol yang tersalip di jarinya yang lentik. Di dalam tas kecil, selalu terisi oleh rokok dan sesekali menyelip campuran penambah stamina. Ini adalah alat yang membuat nya makin kuat dan tegar menghadapi tantangan hidup. “Aku terlahir dari keluarga miskin. Aku anak bungsu dari delapan saudara, tapi lain bapak. Ibuku termasuk wanita yang gagal membina rumah tangga dan telah tiga kali kawin cerai. Wajar saja, kami beradik-kakak tak ada yang mirip satu sama lain”. Kembali dia menyelipkan rokok itu di sela–sela bibirnya yang merah merekah, menghirupnya dalam dan kemudian menghembuskannya lepas seakan sedang membuang segala derita yang dialaminya. Dia kembali bercerita. Ibu memang banyak pasangan. “Gonta–gantinya suami juga disebabkan oleh latar belakang pekerjaannya, yaitu sebagai penyedia pondok esek–esek sekaligus penjual minuman di pantai ternama di kota ini. tidak ada pilihan, inilah jalan satu-satunya yang harus dilakukan. Ibu adalah wanita yang cukup cantik sehingga banyak laki – laki singgah di sana. Sedangkan Bapakku, suami Ibuku yang terakhir menjadi germo di pantai itu dan sekaligus ikut menyediakan pondok esek–esek bersebelahan dengan tempat Ibu”.

Terbitnya Aruna

Dapatkan Bukunya sekarang Juga !

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on linkedin
LinkedIn
Share on google
Google+

Copyright © 2021 Penerbit Azka Pustaka

Share on facebook
Facebook
Share on twitter
Twitter
Share on whatsapp
WhatsApp
Share on linkedin
LinkedIn

Copyright © 2021 Penerbit Azka Pustaka