Penulis: Tri Sutrisno
Jumlah halaman: 244
Ukuran Buku: Unesco (15.5×23)
Versi Cetak: Tersedia
Versi Ebook: Tersedia
Berat: 0 Kg
Harga: Rp. 65.000
Secara etimologis, kata fonologi berasal dari kumpulan fon yang artinya bunyi serta logi yang artinya ilmu. Sebagai suatu ilmu, fonologi biasanya penting sebagai bagian dari penelitian linguistik yang membahas, menyelidiki, menganalisis, serta membahas bunyi-bunyi ujaran yang dihasilkan oleh alat-alat bahasa manusia (Chaer, 2009:1).Disamping itu di dalam mata pelajaran bahasa Indonesia salah satunya di Sekolah Dasar, kata yang lazim atau yang lebih sering digunakan guru ialah kata “huruf” meskipun yang dimaksud ialah “fonem”. Dapat diingat, bahwasanya keduanya adalah kata yang tidak sama, untuk efektifitasnya pembelajaran, tentu saja perlu diadakannya penyesuaian didalam segi penerapannya.Ejaan merupakan aturan pelambangan ataupun penggambaran bunyi ujar dari bahasa. Dikarenakan bunyi ujar terdapat dua unsur, diantarnya suprasegmental serta segmental, jadi ejaan pun melambangkan ataupun menggambarkan kedua unsur bunyi ujar tersebut. Perlambangan unsur segmental bunyi ujar tidak cuma bagaimana melambangkan bunyi-bunyi ujar di bentuk huruf atau tulisan, akan tetapi terdapat bagaimana menuliskan bunyi-bunyi ujar dalam bentuk kata, klausa, frase, serta kalimat, bagaimana memecah suku kata, bagaimana menuliskan lambang-lambang teknis keilmuan, singkatan, nama orang, dan sebagainya. Perlambangan unsur suprasegmental bunyi ujar melibatkan bagaimana melambangkan nada tekanan, durasi, intonasi, dan jeda. Perlambangan unsur suprasegmental biasanya lebih dikenal dengan istilah pungtuasi atau tanda baca