Ketersediaan pangan menentukan harga diri bangsa sudah sangat terasa. Pertambahan penduduk yang tidak di ikuti dengan peningkatan produksi pertanian akan menjadi ancaman nyata bagi kehidupan manusia masa depan. Kekayaan sumber daya alam yang melimpah belum menjamin kesejahteraan warga meningkat apabila tidak diikuti dengan tersedianya pangan dalam jumlah yang cukup.
Cinta pertanian perlu terus diglorakan karena ketersediaan pangan masa depan tergantung pada generasi muda saat ini. Tampilnya petani milenial sebagai pahlawan pangan masa depan sangat diharapkan saat terjadi bonus demografi dengan ciri usia produktif mendominasi.
Peningkatan produksi pertanian sangat komplek dan ditentukan oleh banyak faktor. Salah satu yang sulit diprediksi dan sulit diatasi adalah adanya gangguan hama dan penyakit tanaman. Adanya ancaman hama penyakit yang bertambah berat membuat petani semakin takut, akibatnya petani menggunakan semua cara tanpa melihat dampak yang merugikan bagi kehidupan mahluk lain di muka bumi termasuk manusia. Kekhawatiran atas ancaman gangguan hama penyakit membuat semua cara digunakan. Penggunaan pupuk sintetis dan pestisida semakin berlebihan sehingga residunya mengkontaminasi hasil tanaman dan mencemari alam.
Tindakan yang paling tepat untuk menghindari gagal panen menggunakan teknologi sistem peramalan keberadaan penyakit di lahan dengan strategi pengendalian mengurangi populasi awal penyakit dengan pencegahan dan mengurangi laju perkembangan penyakit menggunakan pestisida alami dan agensia antagonis.
Tersedianya pangan berkualitas memerlukan kehadiran insan pertanian yang mengerti tentang pengelolaan hama penyakit secara tepat. Saatnya kiprah dokter tanaman diperlukan demi generasi milenial berkualitas dan dunia yang kuat
Penulis
Prof. Dr. Ir. H. Ismed Setya Budi, MS., IPM., adalah asli putra daerah keturunan Sultan Adam penguasa kerajaan Banjar. Lahir di Banjarmasin tanggal 26 September 1962 dari Ibu Hj. Gusti Istiani binti Gusti Masdar dan Bapak Drs. H. Muhammad bin Boesra. Lulus dari Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan Bidang Keahlian Penyakit Tanaman Fakultas Pertanian ULM pada tahun 1987 dan langsung diangkat menjadi Staf Pengajar. Lulus dengan Predikat Cumlaude Pasca Sarjana S2 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dengan bidang keahlian Fitopatologi (Penyakit Tanaman) pada tahun 1993, dan lulus Program Doktor Ilmu Pertanian Minat Perlindungan Tanaman Universitas Brawijaya Malang tahun 2003. Saat ini sebagai Guru Besar Bidang Penyakit Tanaman pada Program Studi Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian ULM Banjarbaru dengan pangkat Pembina Utama Madya (IV-d). Pernah menjabat sebagai Wakil Dekan Bidang Keuangan Fakultas Pertanian ULM tahun 2016-2019, Ketua Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan 2012-2016, pernah dipercaya menjadi Staf Ahli DPRD HSS. Berperan aktif pada organisasi profesi seperti: Ketua Umum Perhimpunan Fitopatologi Indonesia (PFI) Pusat 2017-2019, Wakil Ketua PII (Persatuan Insinyur Indonesia) Wilayah Kalimantan Selatan 2013-2022, Ketua Bidang Organisasi HKTI Wilayah Kalsel 2017-2022. Pernah mendapatkan penghargaan: Wisudawan Terbaik Pasca Sarjana UGM 1993, Dosen Teladan 1996, 1997 dan 1998 meraih Bintang Adhitya Tridharma Nugraha dari Menteri Pendidikan, Peneliti ULM berprestasi 2009, dan mendapatkan Satya Lancana Karya Satya 30 tahun dari Presiden RI tahun 2018. Tahun 2021 menjadi Tim Seleksi Jabatan Tinggi Pratama eselon 2a dan 2b di beberapa Kabupaten. Menjadi Reviewer beberapa Jurnal. Hingga kini aktif menulis diberbagai media masa dan tidak kurang dari 150 artikel telah terbit.