Penulis;
Weriantoni
Welin Fadila Mulya
Annisa Fadila
Rahmi Yulia
Jumlah halaman; 122
Ukuran Buku; A5 (14,8×21)
Versi Cetak: Tersedia
Versi E-Book: Tersedia
Berat; 0 Kg
Harga; Rp. 75.000
tertinggi di Kabupaten adalah Sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yaitu sebesar 119.763,30 juta rupiah. Kemudian diikuti oleh sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 30.963,25 juta rupiah. Sementara sektor Pengadaan Listrik dan Gas memperoleh nilai Nr terkecil yaitu hanya sebesar 292,15 juta rupiah. Nilai Nr menunjukkan banyaknya pertambahan nilai PDRB persektor yang dihasilkan di Kabupaten seandainya jika laju pertumbuhan sektor adalah sama dengan laju pertumbuhan PDRB Provinsi. Berdasarkan komponen Proportional Shift (Pr), sektor-sektor yang memperoleh nilai positif adalah sektor Pengadaan Listrik dan Gas, Konstruksi, Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, Transportasi dan Pergudangan, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, Informasi dan Komunikasi, Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial serta Jasa Lainnya. Nilai (Pr +) tertinggi adalah sektor Konstruksi yaitu sebesar 9.460,38 juta rupiah kemudian disusul oleh sektor Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 7.240,88 juta rupiah. Sektor-sektor ini merupakan sektor yang berspesialisasi pada sektor-sektor yang tumbuh dengan cepat di Provinsi.
Sektor-sektor yang memperoleh nilai Pr negatif adalah sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, sektor Pertambangan dan Penggalian, sektor Industri Pengolahan, sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang, sektor Jasa Keuangan dan Asuransi, sektor Real Estate serta sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jasa Pendidikan. Dua sektor yang memperoleh nilai negatif terbesar (Pr -) adalah sektor Industri Pengolahan dan sektor Pertanian, Kehutanan dan Perikanan dengan nilai masing-masing sebesar -37.189,06 juta rupiah dan -12.570,78 juta rupiah. Sektor-sektor ini merupakan sektor yang berspesialisasi pada sektor yang tumbuh dengan lambat di Provinsi. Nilai Pr merupakan hasil dari selisih antara pertambahan PDRB persektor di Kabupaten apabila nilai laju pertumbuhannya adalah sama dengan laju pertumbuhan sektor yang sama di Provinsi dikurangi dengan pertambahan PDRB persektor apabila nilai laju pertumbuhannya adalah sama dengan laju pertumbuhan PDRB Provinsi. Berdasarkan komponen Differential Shift (Dr), sektor-sektor yang memperoleh nilai positif adalah sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, Industri Pengolahan, Konstruksi, Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, Transportasi dan Pergudangan, Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, Jasa Keuangan dan Asuransi, Real Estat, Jasa Perusahaan, Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib, Jasa Pendidikan, serta Jasa Lainnya. Dimana, nilai tertinggi pada komponen (Dr +) adalah sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib dengan nilai sebesar 9.168,72 juta rupiah. Kemudian diikuti oleh sektor Transportasi dan Pergudangan dan Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor dengan nilai masing-masing yaitu sebesar 6.587,13 juta rupiah dan 4.742,93 juta rupiah. Sektor-sektor ini merupakan sektor yang memiliki keunggulan kompetitif (memiliki daya saing tinggi). Sektor-sektor yang memiliki nilai Dr negatif adalah sektor Pertambangan dan Penggalian, sektor Pengadaan Listrik dan Gas, sektor Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang, sektor Informasi dan Komunikasi serta sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial. Dimana, nilai negatif terbesar pada komponen (Dr -) adalah sektor Pertambangan dan Penggalian yaitu sebesar -3.928,42 juta rupiah, artinya sektor ini merupakan sektor yang tidak memiliki keunggulan kompetitif (daya saing rendah).