Penulis:
Jumrah Jamil
Suharto Pulukadang
Sinta Enja
Masna Kader
Nabila Hairun
Rosmiaty H.M. Luten
Sukmawati Muslihi
Ritna Robe
Sindi Abubakar
Jumlah halaman: 353
Ukuran Buku: Unesco (15,5×23)
Versi Cetak: Tersedia
Versi Ebook: Tersedia
Berat: 0 Kg
Harga: Rp. 135.000
Pengertian atau definisi jurnalistik sangat banyak. Secara etimologi, jurnalistik berasal dari dua suku kata, yakni jurnal dan istik. Jurnal berasal dari bahasa Perancis, jounal, yang berarti catatan harian. Dalam bahasa Latin, juga ada kata yang hampir sama bunyi dan upacannya dengan journal yakni diurna, yang mengandung arti hari ini. Dalam bahasa (Indonesia), jurnalistik adalah hal yang menyangkut kewartawanan dan persurat kabaran dan seni kejuruan yang bersangkutan dengan pemberitaan dan persuratkabaran. Sedangkan secara harfiah, jurnalistik artinya kewartawanan atau hal ikhwal pemberitaan. Sedangkan Pada zaman Kerajaan Romawi Kuno saat Julius Caesar berkuasa, dikenal istilah acta diurna yang mengandung makna rangkaian akta (gerakan, kegiatan, dan kejadian). Kata istik merujuk pada istilah estetika yang berarti ilmu pengetahuan tentang keindahan. Keindahan dimaksud adalah mewujudkan berbagai produk seni dan atau keterampilan dengan menggunakan bahan-bahan yang diperlukan, seperti kayu, batu, kertas, cat, atau suara. Dalam hal ini meliputi semua macam bangunan, kesusastraan, dan musik. Hasil seni dan atau keterampilan dimaksud mengandung nilai-nilai yang bisa diminati dan dinikmati manusia pengagumnya, karena keindahan tersebut mengandung makna yang luas, serta mencakup sifat-sifatnya yang obyektif dan subyektif. Pada awalnya, jurnalistik diartikan sebagai catatan harian khususnya pada jaman Julius Caesar. Akan tetapi, kemudian berkembang pesat di mana pada tahun 1960-an muncul ‘Jurnalistik baru’ yakni bagaimana menyampaikan pesan atau berita menuruti gaya prosa. Pada tahun 1970-an muncul juga apa yang disebut sebagai ‘jurnalistik presisi’. Jurnalistik ini lebih kepada menyusun pesan atau berita yang diolah selayaknya laporan menggunakan metode riset ilmu sosial.