Penulis: Dr. Bety Diana Serly Hetharion.,M.Pd
Editor: Moh Suardi
Jumlah halaman: 177
Ukuran Buku: A5 (14,8×21)
Versi Cetak: Tersedia
Versi Ebook: Tersedia
Berat: 0 Kg
Harga; Rp. 75.000
Manusia sebagai makhluk sosial adalah manusia yang selalu hidup dengan manusia lain (masyarakat). Dia tidak dapat menyadari potensinya sendiri. Manusia membutuhkan manusia lain untuk ini, termasuk memenuhi kebutuhannya. Seperti disebutkan di atas, kelompok masyarakat yang pertama adalah keluarga. Keluarga adalah lingkungan manusia yang pertama dan utama. Di dalam keluargalah manusia menemukan kodratnya sebagai makhluk sosial. Karena di lingkungan itulah dia pertama kali berinteraksi dengan orang lain.Dalam hidupnya, manusia tidak hidup dalam kesendirian. Manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan orang lain. Sudah menjadi bagian dari fitrah manusia untuk selalu ingin berhubungan dengan manusia lain. Hal ini menunjukkan kondisi saling ketergantungan. Dalam kehidupan manusia selanjutnya, ia selalu hidup sebagai warga dari suatu kesatuan hidup, warga negara, dan warga negara. Hidup dalam hubungan interaksi dan saling ketergantungan memiliki konsekuensi sosial, baik dalam arti positif maupun negatif, Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada manusia terdapat dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (berinteraksi) dengan orang lain, manusia juga tidak dapat hidup sebagai manusia jika tidak hidup diantara manusia. Tanpa bantuan manusia lain, manusia tidak akan bisa berjalan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia dapat menggunakan tangannya, dapat berkomunikasi atau berbicara, dan dapat mengembangkan potensi kemanusiaannya secara utuh