Penulis:
Aria Masdiana P.,S.E.,M.Sc.,Ak
Desy Farina, SE, M.Si., M.A.,C.FTax
Nenengsih, S. Pd,. M. Si
Metta Kusumaningtyas, SE,. M. Si, AK., CA
Wawan Darmawan, SE, M.Si, Ak, CA, ACPA
Tita kartika, SE,. MAk
Rini Susanti SE, M.Si
Rahma Nurzianti, M. Si
Jumlah halaman: 208
Ukuran Buku: Unesco (15,5×23)
Versi Cetak: Tersedia
Versi Ebook: Tersedia
Berat: 0 Kg
Harga: Rp. 75.000
Pengertian Akuntansi menurut American Accounting Association adalah suatu proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Menurut Soemarso (2005), tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi dari suatu entitas ekonomi kepada pihak yang berkepentingan. Akuntansi memberikan laporan kepada berbagai pihak yang berkepentingan atas kondisi keuangan dan hasil kinerja perusahaan, Akuntansi merupakan alat untuk melegitimasi kondisi dan struktur sosial, ekonomi, dan politik. Sebagai contoh, sistem akuntansi yang kita pelajari adalah sistem akuntansi tradisional buatan masyarakat Barat dengan ideologi kapitalisme. Masyarakat dengan ideologi kapitalisme menginginkan teori untuk kepentingan kapitalis agar kekayaan dan sumber daya yang dimiliki oleh pemilik modal terus berkembang dan membuat pihak lain tunduk pada kepentingannya, Akuntansi di Indonesia pada awalnya menganut sistem kontinental, seperti yang digunakan di Belanda saat itu. Sistem ini disebut juga pembukuan yang sebenarnya tidak sama dengan akuntansi, dimana pembukuan melibatkan kegiatan konstruktif mulai dari proses pencatatan, pengikhtisaran, pengklasifikasian dan kegiatan lainnya yang bertujuan untuk menciptakan informasi akuntansi berdasarkan data. Sementara itu, akuntansi melibatkan kegiatan konstruktif dan analitis seperti analisis dan interpretasi berdasarkan informasi akuntansi. Jadi dapat disimpulkan bahwa pembukuan merupakan bagian dari akuntansi. Perkembangan selanjutnya pembukuan sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat. Di Indonesia, semakin banyak perusahaan atau masyarakat yang menerapkan sistem akuntansi Anglo Saxon. Perkembangan sistem akuntansi Anglo Saxon di Indonesia dikarenakan adanya modal asing di Indonesia yang berdampak positif bagi perkembangan akuntansi,