Penulis: Eriak, S.K. M,. M. Kes
dr. Rahma Fridayana Fitri
Jumlah Halaman: 66
Ukuran Buku: Unesco (15,5×23))
Versi Cetak; Tersedia
Versi Ebook; Tersedia
Berat: 0 Kg
Harga: Rp. 35. 000
Malformasi anorektal bisa terjadi tanpa disertai penyakit lain namun dapat juga terjadi disertai dengan penyakit seperti atresia duodeni, fistula trakeoesofageal, kelainan vertebra dan ginjal, down syndrome, dan penyakit jantung bawaan. Pasien dengan down syndrome biasanya memiliki keunikan anomali (malformasi anorektal tanpa disertai fistula).Diagnosis malformasi anorektal dilakukan saat pemeriksaan rutin neonatal dengan inspeksi region anogenital. Penatalaksanaan malformasi anorektal yaitu pembedahan seperti kolostomi, PSRAP(Posterior Sagittal Anorectoplasty) dan PSARPUV (Posterior Sagittal Anorectoplasty-Vaginal Urethroplasty). Walaupun angka kejadiannya sedikit namun ada pula pasien malformasi anorektal yang didiagnosa setelah melewati periode neonatal. Bila malformasi anorektal tidak ditangani dengan baik, maka dapat terjadi komplikasi seperti obstruksi intestinal, konstipasi dan inkontinensia feses, Malformasi anorektal dalam dunia kedokteran disebut juga sebagai anus imperforata, atresia ani atau kelainan ektopik anal. Malformasi anorektal adalah kelainan kongenital yang meliputi anus, rektum, atau batas di antara keduanya. Malformasi anorektal termasuk kelainan-kelainan kongenital yang terjadi karena gangguan pemisahan kloaka menjadi rektum dan sinus urogenital. Pada kelainan bawaan anus umumnya tidak terdapat kelainan rektum, sfingter dan otot dasar panggul.