Penulis: FATMA RICHA RAHMANA

Jumlah Halaman: 87

Ukuran Buku: A5 (14,5×21)

Versi Cetak: Tersedia

Versi Ebook: Tersedia

Berat: 0 Kg

Harga: Rp. 65.000

Anak autis mengalami gangguan pada sistem pencernaannya yakni leaky gut syndrome. Apabila peptida yang bersumber dari makanan yang tinggi gluten dan casein dicerna ke dalam sistem pencernaan maka akan terjadi peningkatan permeabilitas usus, sehingga memungkinkan komponen tersebut terabsorbsi masuk ke dalam aliran darah yang bila terbawa ke otak akan berfungsi sebagai false transmitter yang berikatan dengan reseptor opioid. Keduanya saling mengikat, bereaksi dan berfungsi seperti morfin yang dapat memberikan efek toksik pada neurotransmitter (Mc Candles, 2009). Hal inilah yang dapat berpengaruh pada persepsi, tingkah laku, emosi, kognisi dan mood pada anak autis (Mujiyanti, 2011). Menurut Prasetyono (2008), kandungan peptida pada gluten dan casein dapat memperburuk keadaan anak autisme yakni dapat meningkatkan hiperaktivitas pada anak autisme. Banyak anak yang mengalami perkembangan pesat dalam kemampuan bersosialisasi dan berkomunikasi setelah menjalani terapi diet GFCF (Dewanti & Machfud, 2014)Ketika anak autis melakukan diet CFGF, ia akan mengalami sakaw atau ketagihan ibarat pecandu narkoba yang tiba-tiba dihentikan narkobanya, hal itu bisa memperburuk keadaanya, seperti kontak mata yang sudah tercipta jadi hilang lagi, semakin hiperaktif, mengamuk, bahkan melukai diri sendiri. Keadaan ini baru reda setelah 2-3 minggu namun jangan panik dan berkecil hati karena efek ini normal dan merupakan bagian dari prosedur. Untuk meringankankan efek ini sebaiknya penghentian asupan kasein dan gluten dilakukan dengan bertahap, agar anak terbiasa dengan pola makanan barunya (Danuatmaja, 2010 ).