Penulis:
Ndaru Putri Yudhiarti, M.Psi
Zahratika Zalafi, M.Si
Wahyu Suci Nubiasyanti, M.Psi
Rahmi Abubakar, M.Psi
Dyah Aji Jaya Hidayat, M.Psi
Editor: Moh Suardi
Jumlah halaman: 175
Ukuran buku: A5 (14,8×21)
Versi Cetak: Tersedia
Versi Ebook: Tersedia
Berat: 0 Kg
Harga Buku: Rp. 75.000
Kata pikologi berasal dari dua akar bahasa Yunani, yaitu: (1) psyche yang berarti jiwa; (2) logos yang berarti pengetahuan. Jadi, secara harfiah psikologi memang berarti ilmu jiwa. Psikologi pada awalnya digunakan oleh para ilmuwan dan filsuf seperti yang disebutkan oleh Reber untuk memenuhi kebutuhan mereka dalam memahami pikiran dan perilaku berbagai makhluk hidup dari yang primitif sampai yang paling modern. Namun, ternyata tidak tepat, karena menurut para ilmuwan dan filosof, psikologi memiliki batas-batas tertentu yang berada di luar kaidah etika ilmiah dan filosofis. Aturan ilmiah dan standar etika filosofis ini tidak bisa begitu saja dibebankan sebagai konten psikologis. Sebelum menjadi disiplin ilmu yang berdiri sendiri pada tahun 1879 M, psikologi memiliki akar yang kuat dalam ilmu kedokteran dan filsafat yang pengaruhnya masih terlihat hingga saat ini dan ilmu-ilmu lainnya merupakan fragmen-fragmen filsafat dan dalam filsafat itu sendiri juga dapat ditemukan refleksi mendalam tentang konsep jiwa dan juga perilaku manusia. Refleksi ini nantinya dapat ditemukan dalam teks-teks filsafat kuno atau teks-teks filsafat modern. Dengan mempelajari hal ini, para psikolog dapat lebih memahami tentang akar sejarah pengetahuan mereka dan juga tentang perdebatan yang terjadi di dalamnya. Jika Anda membaca tentang beberapa teks kuno Aristoteles dan Thomas Aquinas tentang konsep jiwa dan manusia, maka beberapa teks kuno ini akan memberikan perspektif dan pemikiran baru bagi perkembangan Dalam perkembangan psikologi sosial, filsafat dapat memberikan wacana atau sudut pandang baru berupa refleksi teori sosial kontemporer. Dalam filsafat sosial yang merupakan cabang filsafat, para filosof dibekali dengan banyak perspektif tentang fenomena sosial politik seperti massa, kekuasaan, negara, masyarakat, legitimasi, ekonomi, hukum, dan budaya. Dalam membahas semua teori tersebut, filsafat sosial nantinya akan mampu memberikan banyak kontribusi bagi perkembangan psikologi sosial dan juga merupakan bentuk dialog antar ilmu-ilmu kooperatif.