Penulis: Novita Medyanti
Jumlah halaman: 169
Ukuran buku: A5 (14,5×21)
Versi Cetak: Tersedia
Versi Ebook: Tersedia
Berat: 0 Kg
Stok: 0
Harga: Rp. 95.000
Health literacy merupakan hal yang mendasari pengetahuan kesehatan yang baik dan sangat berpengaruh pada perilaku sehat individu (48). Menurut Nutbeam, health literacy merupakan sebuah konsep dari pendidikan kesehatan dan komunikasi berbasis perilaku yang bertujuan bukan hanya untuk perubahan gaya hidup tetapi juga mencapai kesadaran akan pengaruh kesehatan dan mendorong individu dan masyarakat bertindak dalam mengatasi masalah kesehatan. Penggunaan konsep health literacy juga telah memberi manfaat dalam mengidentifikasi faktor yang berkontribusi terhadap permasalahan kesehatan pada pasien dengan penyakit-penyakit kronis Penelitian yang dilakukan oleh Andrade dkk (2017), pada 1624 penduduk Portugal, untuk mengkarakterisasi pengetahuan khusus tentang penyakit kardiovaskular, khususnya stroke dan infark miokard (MI), dan hubungannya dengan faktor sosiodemografi, pengetahuan kesehatan dan sejarah klinis, di antara populasi Portugis. Hasil penelitian ini menemukan adanya kesenjangan penting dalam pengetahuan yang berhubungan dengan kesehatan kardiovaskular pada masyarakat Portugis. Andrade dkk (2017), menyarankan perlunya strategi dan praktik pendidikan kesehatan yang untuk meningkatkan pengetahuan kesehatan kardiovaskular di kalangan penduduk Portugis.Rencana aksi global oleh World Heart Federation (WHF) dalam rangka pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular khususnya penyakit kardiovaskular, telah membuat suatu kesepakatan untuk menurunkan angka kematian prematur akibat penyakit kardiovaskular sebesar 25% pada tahun 2025. Program pencegahan dan pengendalian penyakit kardiovaskular dinamakan 25 by 25 Global Target, terdiri dari: 1) penurunan jumlah penggunaan tembakau hingga 30%; 2) jumlah obesitas dan diabetes tidak meningkat; 3) penurunan peminum alkohol dalam jumlah yang berbahaya turun 10%; 4) ketersediaan obat esensial dan sarana dasar untuk mengatasi PKV dan PTM lainnya mencapai 80% di seluruh wilayah negara; 5) penurunan pemakaian garam hingga 30%; 6) penurunan jumlah penduduk yang kurang melakukan aktivitas fisik hingga 10%; 7) 50% orang yang memerlukan terapi dan konseling untuk mencegah serangan jantung dan stroke terpenuhi kebutuhannya